Senin, 20 Februari 2017

Potensi Enzim Ptialin Dalam Mendiagnosis Stres Dan Kanker

Potensi Enzim Ptialin Dalam Mendiagnosis Stres Dan Kanker


Enzim memainkan peran penting dalam sistem pencernaan manusia. Salah satunya adalah ptialin enzim yang bentuk enzim dalam air liur. Selain berperan dalam fasilitasi pencernaan di mulut, enzim ptialin kondisi diyakini berfungsi sebagai indikasi stres kronis dan kanker.


Potensi Enzim Ptialin Dalam Mendiagnosis Stres Dan Kanker


enzim Ptialin termasuk amilase pati enzim dalam produk akhir yang disebutkan monosakarida karbohidrat sederhana. Proses breakdown ini berlangsung dengan cara proses hidrolisis yang menghasilkan oligosakarida dan maltosa. Kisaran persentase enzim amilase pada kelenjar saliva adalah 55-60 persen dan sisanya diproduksi oleh pankreas.


Baca Juga : Delapan Langkah Menuju Pola Hidup Sehat



Peran Air liur, salah satunya rumah Enzim Ptialin


Kelancaran sistem pencernaan sangat tergantung pada produksi dan kualitas air liur atau air liur. Air liur adalah cairan tak berwarna yang dibentuk dari sejumlah kelenjar di mulut. Air liur menghasilkan senyawa penting yang dibutuhkan oleh tubuh untuk mencerna makanan. Selain itu, air liur berperan:




  • Menjaga kelembaban dan kesehatan mulut.

  • Ward melawan kuman dan bau mulut.

  • Memproduksi protein dan mineral yang enamel gigi untuk menjaga untuk mencegah kerusakan gigi dan penyakit gusi.

  • Membantu proses mengunyah, mencicipi dan menelan makanan.


Salah satu komponen yang paling umum dalam air liur adalah enzim alfa-amilase, yang dikenal sebagai ptialin (saliva amilase). Air liur yang ptialin sebuah rumah yang memfasilitasi mengandung 10-20 persen beban protein pencernaan. Air liur bertindak untuk mencerna pati dari awal dengan bantuan kehadiran enzim ptialin. Ptialin kekurangan enzim yang disebabkan oleh beberapa keadaan dapat menyebabkan malabsorpsi. penyerapan yang buruk dari nutrisi didefinisikan sebagai tidak diserap oleh usus sebagai akibat dari makanan yang tidak tercerna.


Baca Juga : Anda Mudah Lelah? Hati Hati Gejala Jantung Bocor



Enzim Ptialin terkait dengan fenomena stres kronis


Sebuah studi berhasil mendarat di kegunaan enzim atau enzim alpha-amilase saliva ptialin indikator objektif terhadap fenomena stres kronis.


Penelitian ini terdiri 100 orang yang dibagi menjadi dua kelompok dimana kelompok pertama terdiri dari orang-orang dengan stres kronis dan kelompok kedua terdiri dari individu-individu yang tidak memiliki masalah stres.


Penelitian ini dimulai dengan pengisian kuesioner psikometri, diikuti dengan mempelajari sejarah dan koleksi sekitar satu mililiter air liur dari individu. Selain itu, kadar enzim membandingkan ptialin dilakukan antara kedua kelompok, dan diperoleh hasil yang signifikan.


Studi ini menyimpulkan bahwa ada hubungan antara produksi enzim ptialin disebabkan oleh kondisi stres. Hal ini ditandai dengan peningkatan aktivitas dari enzim jauh ptialin kelompok sosial dengan stres psikososial kronis yang kemudian dapat digunakan sebagai referensi pada kondisi pemicu, yaitu stres kronis.


Baca Juga : Mari Kita Mengenal Penyakit Jantung Bawaan pada Anak



Enzim ptialin sebagai indikator kanker?


Enzim Ptialin dapat menunjukkan kanker? Sebuah penyelidikan mengumpulkan sampel dari 90 orang yang kemudian dibagi menjadi dua kelompok orang sehat dan pasien dengan kanker. Kelompok dengan kanker dibagi lagi menjadi dua bagian: pasien kanker tidak menerima pengobatan dan pasien kanker kelompok yang telah mengalami masih menjalani perawatan.


Hasil akhir dari penelitian ini merangkum dua hal, yaitu:




  • Adanya penurunan yang signifikan dalam tingkat enzim ptialin kelompok pasien yang memiliki pengobatan kanker dari make up untuk oleh kelompok lain.

  • Ada penurunan yang signifikan dalam keasaman (pH) dari dua kelompok pasien yang telah menjalani kanker dan pengobatan dibandingkan dengan kelompok yang sehat.


Bisa menjadi air liur penelitian menyimpulkan dari pilihan pertama alat diagnostik berkat kemajuan teknologi deteksi dengan relevansi klinis. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa pasien yang telah menjalani pengobatan kanker cenderung tingkat pH saliva rendah.

Namun, hasil ini dapat dikembangkan lebih lanjut. Melalui penggunaan sampel yang lebih besar untuk membuktikan kopling antara enzim ptialin sebagai indikator kanker.


Posted by : Abdul Syukur - Jantung Bocor, 20 Februari 2017 13:20:42

Tidak ada komentar:

Posting Komentar